Ada banyak pemandangan langka selama musim semi di Lembah Pioneer,
tetapi mungkin ini cukup langka. April Britt menemukan di halaman
belakang rumahnya, seekor bayi burung berkepala dua yang memiliki tiga
paruh, seperti yang dilansir di gazettenet.com.
April mengatakan bahwa ia menemukan burung itu di pangkal pohon
pada hari Senin sore di halaman rumahnya. Burung cacat itu tidak membuat
suara apapun dan tampaknya ia hanya bisa makan dengan bantuan dari
burung dewasa di sarangnya. Selan itu, paruh tengahnya tidak bekerja
dengan baik dan tidak sepenuhnya terbentuk untuk mencengkeram makanan
atau makan sendiri.
"Dua paruh yang lain tidak terhubung ke tenggorokan burung", katanya.
Tom Lautzenheiser, ilmuwan regional untuk Massachusetts Audubon
Society, mengatakan kelainan seperti yang ditemukan oleh April, memang
sering terjadi. Tetapi, sebagian besar dari kita jarang menyaksikannya.
Tom mengatakan bahwa dalam banyak kasus, hewan dengan cacat parah
tidak mampu bertahan hidup sampai lahir dan biasanya mati dalam waktu
singkat. Kelainan pada burung terjadi secara acak. Mungkin masalah
pembelahan embrio yang tidak sempurna.
"Suami saya mengatakan 'Ya Tuhan. Lihat
hal aneh ini!' Itulah keanehan yang pernah saya lihat,". "Saya belum
pernah melihat hal seperti itu sebelumnya."
April membuatkan rumah untuk burung itu dan induknya. Meski ia
tak tahu, apakah burung cacat itu bisa bertahan hidup. April, 67,
mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan melindungi hewan yang ia temukan.
Bahkan, ia menghindari untuk menginjak semut atau membunuh hewan kecil
lainnya.
"Saya bisa menamainya Beaker," tandas April.
Semoga Tuhan memberikan keajaiban pada Beaker untuk tetap bertahan hidup.