Sejumlah organisasi lingkungan juga telah mengingatkan agar kita
mengindari beberapa jenis ikan dalam menu makanan kita. Ikan-ikan besar
yang disebut dibawah ini hanyalah enam contoh yang dipilih oleh
EatingWell: ikan yang populer yang mulai langka dan, dalam banyak hal,
mengandung banyak merkuri dan PCB. The Environmental Defense Fund (EDF)
juga telah mengeluarkan himbauan mengenai sebagian dari ikan yang harus
dihindari seperti dilansir dari edf.org.
1. Ikan Tuna Sirip Biru (Bluefin Tuna)
Pada bulan Desember 2009 WWF menggolongkan ikan tuna bsirip biru ke
dalam daftar spesies yang
terancam punah, 10 pada tahun 2010,
bersama-sama dengan panda raksasa, harimau, dan penyu belimbing (leather
black turtles). Meski kelompok-kelompok pecinta lingkungan memberinya
status dilindungi, namun ikan tuna sirip biru berharga hingga mencapai
$177.000 seekor. Tuna sirip biru mengandung merkuri yang tinggi dan
PCB-nya demikian tinggi pula sehingga EDF menyarankan agar kita tidak
memakan ikan ini sama sekali.
2. Ikan Bandeng Chili (Chilean Sea Bass) (alias Patagonian Toothfish)
Tumbuh lambat namun dagingnya yang menyerupai mentega berharga mahal,
ikan kakap Chili telah lama diburu hingga hampir punah di tempatnya hdup
di perairan Antartika yang dingin. Metode-metode yang digunakan untuk
menangkap ikan inipukat harimau dan pukat rawai (longline)juga telah
menyebabkan kerusakan pada dasar laut dan membunuh elang laut dan
burung-burung laut lainnya. Kini, ada satu tempat budidaya ikan yang
dikelola dengan baik yang mempunyai sertifikat MSC. EDF telah
mengeluarkan himbauan untuk tidak mengkonsumsi ikan kakap Chili karena
level merkuri yang terkandung dalam ikan ini cukup tinggi: orang dewasa
tidak boleh makan ikan ini lebih dari dua kali sebulan dan anak-anak
yang berusia 12 tahun ke bawah tidak boleh memakan ikan ini lebih dari
satu kali sebulan.
3. Ikan Kerapu (Grouper)
Kandungan merkuri yang tinggi yang terdapat pada ikan raksasa ini telah
membuat EDF mengeluarkan himbauan untuk tidak mengkonsumsinya. Ikan
kerapu bisa hidup hingga usia 40 tahun tapi hanya melakukan reproduksi
sebentar saja, sehingga membuat ikan ini terancam punah jika ditangkap
secara berlebihan.
4. Ikan Monkfish
Ikan aneh ini mirip dengan ikan ikan lele, yaitu sama-sama memiliki
cambang dan merupakan penghuni dasar air, tapi rasanya yang ringan dan
segar membuat ikan ini sebagai bahan pokok untuk membuat gourmet. Ikan
ini kini sudah pulih setelah mengalami kepunahan, tapi pukat harimau
mengancam habitat tempat tinggal ikan ini.
5. Ikan Orange Roughy
Seperti halnya ikan kakap, ikan ini berumur panjang tapi lambat dalam
hal reproduksi, sehingga membuatnya terancam punah jika ditangkap terus
menerus. Seperti yang dikatakan oleh SeafoodWatch: Ikan orange roughy
bisa hidup hingga 100 tahun atau lebihsehingga fillet yang ada di dalam
kulkas Anda boleh jadi berasal dari seekor ikan yang usianya lebih tua
dari nenek Anda! Ini juga berarti ikan ini mengandung merkuri yang
tinggi, sehingga menyebabkan EDF mengeluarkan peringatan untuk tidak
mengkonsumsinya.
6. Ikan Salmon (yang dibudidayakan)
Kebanyakan ikan salmon yang dibudidayakan (dan semua ikan salmon yang
diberi label Atlantic salmon) dibesarkan di dalam keramba jaring
terbuka (open-net-pen) yang padat isi yang sering kali penuh dengan
parasit dan penyakit yang mengancam ikan salmon liar yang sedang
berenang menuju perairan tempat pembenihan nenek moyang mereka. Ikan
salmon yang dibudidayakan diberi makan makanan ikan, diberi obat
antibiotik untuk memerangi penyakit dan mempunyai level PCB yang cukup
tinggi untuk membuat EDF mengeluarkan peringatan. Baru-baru ini, ikan
salmon Coho yang dibudidayakan di air tawar telah memenangkan predikat
sebagai Best Choice (pilihan terbaik) dari SeafoodWatch. Diharapkan
tekanan dari konsumen akan menimbulkan lebih banyak lagi tempat budidaya
ikan yang berpraktik secara lebih sehat. (By Brierley Wright, M.S.,
R.D., Nutrition Editor, EatingWell Magazine).
Sumber
Home »
» 6 Ikan yang Harus di Hindari
6 Ikan yang Harus di Hindari
Posted by Unknown
Posted on Sunday, March 24, 2013