Berdasarkan laman mereka di situs Indiegogo, DreadOut mendapatkan sokongan dari 179 donatur dengan nominal beragam. Dari lokasi penyumbang, sebagian besar justru berasal dari luar Indonesia.
Hal ini justru berkebalikan dengan respon yang diterima setelah demo DreadOut diluncurkan pada tanggal 31 Maret. Tanggapan positif diterima dengan video ulasan yang salah satu bahkan ditonton lebih dari satu juta kali.
"Sebetulnya hal ini sudah diprediksikan sebelumnya," kata Rachmad Imron, Game Producer Digital Happiness, saat ditemui di kantornya, Kamis (18/4).
Menurut Imron, salah satu kendala dalam crowdfunding adalah ketentuan mengenai penggunaan akun berbayar seperti Paypal sementara kepemilikan di Indonesia terbilang rendah. Belum lagi kartu kredit.
Pemanfaatan dana sebesar itu dijelaskan secara gamblang oleh Imron dalam laman Indiegogo. Ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi seperti gaji karyawan, mendapatkan tenaga kontrak, serta mencari kantor baru yang lebih besar kapasitasnya.
Beruntung, lanjut Imron, pihaknya memilih skema investasi fleksibel. Artinya, mereka masih bisa menerima berapapun dana yang berhasil dikumpulkan meski belum mencapai target. Konsekuensinya adalah potongan yang lebih besar bagi Indiegogo yakni 9 persen.
Skema serupa tidak bisa ditemui di situs crowdfunding lainnya, Kickstarter, yang lebih ketat. Bila tidak terpenuhi, uang yang terkumpul bakal dikembalikan kepada para backer, istilah bagi donatur. Kickstarter sendiri hanya bisa diikuti oleh perusahaan yang berdomisili di Amerika Serikat.
Bila target benar-benar tidak terpenuhi, Imron memastikan DreadOut tetap dirilis meski bakal lebih lambat bila dibandingkan setelah mendapatkan pendanaan tambahan. Dia tidak bisa menjelaskan pasti bulan peluncuran kecuali berkata siap beredar tahun 2013 ini.
Masih ada waktu 31 hari lagi menjelang pengumpulan sumbangan ditutup. Imron mengungkapkan bahwa pengerjaan DreadOut sudah mencapai 40 persen dari posisi rampung.
DreadOut adalah game horor yang menempatkan tokoh protagonis bernama Linda yang terdampar bersama teman-temannya di sebuah desa kosong penuh hantu. Disana dia harus mencari teman-teman yang menghilang sembari mengungkap misteri dibalik tempat tersebut.
Digital Happiness merilis game ini untuk platform PC. Hingga kini belum ada pembicaraan untuk mempersiapkan versi mobile. (eld)
Sumber