Home » , » Tips Memilih Menghindari Daging tidak Layak

Tips Memilih Menghindari Daging tidak Layak



Banyak cara untuk meraih keuntungan yang dilakukan penjual daging yang tidak bertanggung jawab pada saat menjelang Hari Raya maupun tidak, untuk dari itu danbosikotak menampilkan beberapa cara untuk mengetahui daging gelondongan.
Ciri-ciri daging gelondongan sebagai berikut :


A. Daging Sapi Glonggongan
Daging sapi glonggongan adalah daging sapi yang berasal dari hewan sapi yang sebelum disembelih diberi minum sebanyak-banyaknya sampai lemas. Penyiksaan hewan seperti itu bertujuan untuk menggenjot berat daging dengan air yang di-glonggongkan ke hewan.
Daging glonggongan tidak pantas untuk dikonsumsi. Meskipun secara teoritis bukan bangkai tetapi daging jenis ini telah diharamkan oleh MUI karena dalam proses penyembelihannya terlalu kejam dan tidak berperikehewanan. Daging jenis “glonggongan” (yg sering disebut sbg daging basah) dijual lebih murah dari daging biasa (daging kering). Selisihnya sekitar Rp. 5000,- tetapi dari segi ekonomis sebetulnya lebih mahal karena 30% dari beratnya adalah air. Selain itu kadar air yang terlalu tinggi juga rentan terinfeksi bakteri penyakit.
Ciri-ciri Daging Glonggongan, sebagai berikut :
1. Berwarna pucat
2. Konsistensi daging lembek
3. Permukaan daging basah
4. Biasanya penjual tidak menggantung daging tersebut karena bila digantung air akan banyak menetes dari daging

B. Pemalsuan Daging Sapi
Daging sapi oplos daging babi marak terjadi menjelang lebaran dikarenakan permintaan daging sapi meningkat. Daging oplosan umumnya muncul dan diperdagangkan di pasar tradisional, di luar kios resmi penjualan dengan harga lebih murah
Ada beberapa perbedaan mendasar antara daging babi dan sapi. Menurut Dr. Ir. Joko Hermanianto (ahli daging di Dep. Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB), secara kasat mata ada lima aspek yang terlihat berbeda antara daging babi dan sapi yaitu warna, serat daging, tipe lemak, aroma dan tekstur.
a. Warna
Daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi (Gambar 1), warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air. Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.
b. Serat Daging
Terlihat perbedaan serat daging yang jelas antara kedua daging. Serat-serat daging sapi tampak padat dan garis-garis serat terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan bersama (Gambar 2).

c. Penampakan Lemak
Perbedaan terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging agak kering dan tampak berserat (Gambar 3). Namun kita harus hati-hati pula bahwa pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakkan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.
d. Tekstur
Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan (Gambar 4). Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antar keduanya karena terasa sekali daging babi sangat kenyal dan mudah di “biye” kan. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan.
e. Aroma
Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah kita ketahui. Segi bau inilah yang -menurut pak Joko- sebenarnya senjata paling ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini. Karena walaupun warna telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan. Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan.

C. Daging Sapi Bangkai
Dari segi kehalalan hukum bangkai ini adalah haram. Penyembelihan bangkai ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan ilegal.
Adapun ciri-ciri daging bangkai:
1. Daging kelihatan kusam dan berlendir. Pada umumnya disebabkan oleh bakteri genus Pseudomonas, Achromobacter, Streptococcus, Leuconostoc, Bacillus dan Microccocus.
2. Daging berwarna kehijau-hijauan (seperti isi usus). Pada umumnya disebabkan oleh bakteri dari genus Lactobacillus dan Leuconostoc
3. Daging menjadi tengik akibat penguraian lemak. Pada umumnya disebabkan oleh bakteri genus Pseudomonas dan Achromobacter.

JENIS PENYIMPANGAN DAGING AYAM
A. Ayam Tiren
Ayam tiren adalah singkatan dari Ayam Mati Kemaren atau disebut juga ayam bangkai. Mengapa demikian? Karena sebelum dijual dan dipotong pun, ayam tersebut sudah mati dan menjadi bangkai. Ada kemungkinan ayam tersebut mati karena penyakit sehingga akan berbahaya jika kita mengkonsumsi daging ayam tersebut.
Adapun ciri-ciri ayam Tiren sebagai berikut :
1. Dagingnya beraroma agak amis
2. Dagingnya berwarna kebiru-biruan, pucat dan tidak segar
3. Pada leher potongan ayam terlihat tidak lebar
4. Terdapat bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam
5. Harganya lebih murah
B. AYAM SUNTIK
Disebut ayam Suntik karena Pedagang ayam potong menyuntukkan air di bagian dada, paha dan punggung ayam. Tujuannya agar ayam yang kecil akan menggelembung badannya menjadi besar dan mengkilap. Ayam suntik ini mengandung banyak air. Saat digantung, akan meneteskan banyak air dan jika dimasak akan menyusut banyak saat matang. Cara yang dipakai pedagang ini jelas-jelas merugikan konsumen karena tipuan berat. air yang dipakai untuk menyuntik tidak hiegenis. Dengan proses pemasakan mikroorganisme yang terkandung dalam air tidak seluruhnya mati sehingga bisa tetap membahayakan kesehatan.
Berikut ini ciri-ciri ayam potong yang sudah disuntik air:
1. Kulit ayam terlihat mengkilap, tidak kesat.
2. Ayam terlihat basah, dengan genangan air di sekitarnya seolah habis dicuci.
3. Saat ditekan daging ayam terasa agak kencang, tidak lembek.
4. Bila diangkat, dijungkirkan cukup banyak tetesan air yang turun.
5. Berat ayam terlihat tidak wajar, ayam kecil tetapi beratnya di atas rata-rata.
6. Saat dimasak akan menyusut banyak dan mengeluarkan banyak air.

C. Daging Ayam Berformalin
Ada beberapa pedagang menggunakan pengawet jenis formalin untuk mengawetkan daging ayam.
Adapun ciri-ciri daging ayam berformalin :
1. Berwarna putih mengkilat
2. Konsistensi sangat kenyal
3. Bau khas formalin
4. Biasanya daging ayam tersebut tidak dihinggapi lalat
Tahukah anda akan bahaya formalin dalam jangka panjang ?
1. Bila terhirup
Menimbulkan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah dan keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang.
2. Bila terkena kulit
Apabila terkena kulit kulit terasa panas,mati rasa serta gatal-gatal serta memerah,kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung .
3. Bila terkena mata
Jika terkena mata bahaya yang menonjol terjadinya radang selaput mata
4. Bila tertelan
Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan ,muntah-muntah dan kepala pusing dan rasa terbakar pada tenggorokan.


TIPS MEMILIH DAGING AYAM YANG MASIH SEGAR

Daging ayam yang masih segar, memiliki ciri- ciri dagingnya berwarna putih kekuningan. Bukan yang putih cerah. Kalo yang putih cerah, itu pake formalin. Daging tidak bau, bersih, serta tidak terdapat bercak-bercak darah pada dagingnya. Untuk menghindari tipuan curang pedagang ayam, sebaiknya lakukan hal berikut saat berbelanja ayam potong:
1. Belilah ayam di tukang ayam langganan yang sudah terpercaya. Amati tampilan fisik ayam potong.
2. Kulitnya berwarna putih sedikit kemerahan,
3. kulitnya lekat dan kesat
4. rongga perutnya tidak berair.
5. Saat diangkat atau dipotong-potong tidak mengeluarkan banyak air.
Semoga ulasan diatas bisa memberikan cukup informasi dan bermanfaat bagi masyarakat luas agar tidak tertipu oleh pedagang daging yang curang.

BE SMART COSTUMER…..! ^__________^



Arsip Blog

Follow @danbosikotak

Flags

free counters
Powered by Blogger.