Peneliti mengklaim hari Kamis adalah waktu terbaik dalam seminggu untuk
bercinta atau berhubungan seksual. Apa alasannya hari Kamis sebagai
waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual?
Hubungan seksual yang sehat dan menyenangkan seringkali mempengaruhi
keharmonisan rumah tangga. Banyak penelitian yang dilakukan untuk
meningkatkan hubungan seksual yang sehat dan menyenangkan bagi pasangan.
Dari makanan terbaik hingga waktu terbaik yang dapat meningkatkan
hubungan seksual telah diteliti oleh para peneliti. Penelitian tersebut
bertujuan untuk mengetahui cara meningkatkan hubungan seksual yang sehat
dan harmonis bagi pasangan.
Kenapa hari Kamis diklaim sebagai waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual?
"Tingkat kortisol alami yang merangsang hormon seks, berada pada tingkat
tertinggi pada hari Kamis, terutama pada Kamis pagi. Kadar testosteron
pada pria dan kadar estrogen pada wanita tertinggi berada pada hari
Kamis tepatnya pagi hari, yaitu 5 kali lebih tinggi. Selain itu, pada
hari Kamis biasanya orang tidak sedang merasa stres sehingga memiliki
suasana hati yang mendukung untuk melakukan hubungan seksual," kata para
peneliti seperti dilansir dari Medindia, Kamis (15/3/2012).
Hal tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari London School of Economics.
Sedangkan hari terbaik untuk melakukan hubungan seksual ketika mencoba
untuk hamil adalah hari dimana seorang wanita melihat adanya lendir atau
cairan serviks yang paling subur. Lendir serviks yang subur adalah
debit serviks yang menyerupai putih telur mentah dan biasanya muncul
pada hari sebelum ovulasi.
Hal tersebut merupakan hasil penelitian lain yang juga meneliti mengenai waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual.
Namun, kadang sebagian orang begitu terobsesi mengenai berhubungan
seksual pada waktu yang tepat, dan mengabaikan hubungan seksual pada
waktu lain. Sehingga hubungan seksual mulai terasa lebih seperti
pekerjaan rumah atau kewajiban. Hubungan seksual yang seperti itu
biasanya kurang disertai dengan cinta. Hal tersebut dapat menyebabkan
tekanan besar pada hubungan.
Berdasarkan hasil penelitian lain menyatakan bahwa, hubungan seksual
selama 6 hari sebelum ovulasi memang memiliki kemungkinan yang lebih
tinggi untuk menyebabkan kehamilan.
"Kulitas dan kuantitas sperma dapat sangat menurun setelah 10 hari tidak
melakukan hubungan seksual sama sekali atau pantang. Puncak dari
kualitas dan kuantitas sperma adalah setelah 1 atau 2 hari tidak
melakukan hubungan seksual," kata para peneliti.