Telur paskah berukuran besar yang terbuat dari 50 Kg coklat, dipamerkan di toko coklat Fassbender and Rausch, di Berlin, Jerman. REUTERS/Thomas Peter |
Tradisi telur serta kelinci berawal dari kepercayaan Pagan yang sama sekali tidak terkait dengan tradisi Kristen, menghormati hari kematian dan kebangkitan Yesus. Menurut Pusat Sastra dan Kebudayaan Anak-anak Universitas Florida, asal-usul perayaan kelinci dan telur Paskah dapat ditelusuri sejak abad ke-13. Tepatnya masa pra-Kristen Jerman, waktu manusia menyembah dewa dan dewi.
Eostra Teutonik adalah satu dewi yang mereka sembah. Untuk menghormati dewi kesuburan dan musim semi ini, manusia di zaman itu mengadakan pesta di Vernal Equinox. Dan simbol yang mereka gunakan sebagai penanda kesuburan adalah kelinci. Sebab hewan mamalia satu ini identik dengan tingkat reproduksi yang tinggi. Sedangkan telur merupakan simbol kuno dari kesuburan.
Telur dan kelinci kemudian masuk dalam peringatan Paskah. Sebab, menurut History.com, telur melambangkan kebangkitan Yesus. Tapi tradisi itu baru ada ketika Katolik yang dibawa Roma menjadi agama dominan di Jerman pada abad ke-15. Tradisi Paskah pun bercampur dengan kepercayaan Pagan yang sudah mendarah daging.
Legenda Kelinci Paskah pertama didokumentasikan di tahun 1500-an. Kemudian pada 1680, muncul cerita pertama tentang kelinci yang bertelur dan menyembunyikannya di taman. Legenda ini dibawa ke Amerika Serikat pada 1700-an, ketika imigran Jerman menetap di Pennsylvania.
Kemudian terbentuklah tradisi membuat sarang bagi kelinci untuk menaruh telur-telurnya. Sarang itu dibuat dari keranjang yang dihias. Dan telur warna-warni yang ditemukan akan ditukar dengan permen atau cokelat.
Begitulah asal-usul mengapa ada kelinci dan telur ketika Paskah. Selamat berburu telur.
VERSI LAIN
Sejarah Telur Paskah
Paskah
Kristen senantiasa dicirikan dengan telur Paskah. Sejarah telur Paskah
ini beragam. Ada yang mengatakan dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa dan Persia.
Kala itu orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan
musim semi, yang bagi mereka juga menandai dimulainya tahun yang baru. Ada juga yang mengatakan sejarah telur Paskah dari Raja Edward I dari Inggris (1307). Yang lain mengatakan tradisi telur paskah berawal dari sebuah promosi perusahaan penghasil permen di Eropa, permen itu berbentuk telur menggunakan momen Paskah. Telur paskah juga diyakini berasal dari tradisi Amerika, di mana perayaan Paskah kerap dibarengi dengan migrasi Burung Undan yang meninggalkan banyak telur di kebun.
Makna Telur Paskah
1. Kebangkitan Kristus
Ritual Romawi mempunyai tata cara khusus untuk pemberkatan telur-telur Paskah:“Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, untuk menganugerahkan berkat-Mu atas telur-telur ini, menjadikannya makanan yang sehat bagi umat beriman, yang dengan penuh syukur menyantapnya demi menghormati Kebangkitan Tuhan kami Yesus Kristus.”
Makna telur Paskah yang terutama adalah menegaskan Kebangkitan Yesus Kristus. Sebagaimana Kristus bangkit dari kematian dan keluar dari kuburan (berbentuk bundar), begitupun dari dalam telur muncul anak ayam yang hidup. Media telur Paskah untuk memberitakan kebangkitan Yesus Kristus sangat efektif dan efisien di zaman sekarang, termasuk dikala penguasa dunia melarang Nama itu disebut.
2. Kehidupan Baru
Makna telur Paskah selanjutnya adalah adanya kehidupan baru. Kehidupan baru ini ditandai dengan menanggalkan manusia lama (keinginan daging) dan mengenakan manusia baru (hidup oleh Roh dan berbuah Roh). Bagi para leluhur kita yang belum mengenal ajaran Kristiani, sungguh merupakan peristiwa yang menakjubkan menyaksikan suatu makhluk hidup yang baru muncul dari suatu obyek yang tampaknya mati. Kehidupan baru ini mengingatkan umat Kristen untuk hidup dalam kasih Tuhan dan menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupan ini (kasih & buah Roh, lih. 1Kor 13:1-13, Gal 5:22-26).
Telur paskah bermakna pengorbanan ceria berdasarkan keceriaan Tuhan berkorban demi kebahagiaan umat manusia. Pengorbanan ceria ini dipraktekkan para orangtua ketika merelakan telur ayam diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah. Kebiasaan ini berakar kuat di Jerman di mana telur-telur disebut “Dingeier” (telur-telur yang “dihutang”). Berikut adalah salah satu pantun anak-anak Austria ketika minta telur Paskah:
“Kami
menyanyi, kami menyanyi lagu Paskah: Tuhan membuatmu sehat, kuat dan
pintar. Penyakit dan badai dan segala yang jahat kiranya jauh dari
kerabat, dan ternak dan ladang. Sekarang, berilah kami telur, yang
hijau, yang biru dan yang merah; jika tidak, anak-anak ayammu akan mati
semuanya”.
Pengorbanan Ceria ini juga dipraktekkan orang-orang
dewasa Irlandia. Mereka berbagi berkat dengan memberi hadiah telur
ditentukan menurut peribahasa kuno di kalangan rakyat Irlandia:
“Satu
telur untuk pria sejati; dua telur untuk pria terhormat; tiga telur
untuk yang miskin; empat telur untuk yang termiskin/pengemis.”
Pengorbanan
ceria ini tentu tidak hanya berlangsung pada masa Paskah. Umat Kristen
Modern terpanggil menjadikan pengorbanan ceria (bukan dgn
terpaksa/sungut) sebagai karakter diri setiap hari.4. Pemulihan Paskah (lewati masa beku)
Di negri yang mengenal 4 musim, telur merupakan simbol pergantian musim dingin yang membekukan ke musim semi. Orang Persia biasa saling menghadiahkan telur pada saat equinox musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru. Telur Paskah bermakna pemulihan bagi orang yang mengalami kebekuan hati, kepahitan hati, atau kedukaan. Kasih kembali dihangatkan untuk menikmati indahnya kehidupan, bertumbuh dan berbunganya tumbuh-tumbuhan. Bila anda sedang melihat telur Paskah, sadarilah bahwa Tuhan sedang memulihkanmu. Kesadaran itu akan mengundang senyumanmu.
5. Pencerahan Paskah (masuk musim cerah)
Di kebanyakan negara, telur-telur diberi warna polos dengan pewarna dari tumbuh-tumbuhan. Di kalangan orang Chaldean, Syria dan Yunani, kaum beriman saling menghadiahkan telur-telur berwarna merah demi menghormati darah Kristus. Warna-warna cerah yang menghiasi telur Paskah bermakna pencerahan. Pencerahan ini kita butuhkan dalam kegelapan hati dan pikiran. Kecerahan hati dan pikiran akan membuat kita menikmati hidup ini dalam suka maupun duka.
So, makna telur Paskah begitu dalam. Mari, meriahkan Paskah seperti Natal (selama 40 hari masa Paskah) dengan cara sederhana namun bermakna: berbagi telur Paskah.
Sumber