Anglerfish merupakan ikan yg unik.
Penampilannya sekilas menyeramkan karena tubuhnya berbentuk bulat &
memiliki mulut yg lebar & bertaring melengkung panjang. Ciri khas
lain ikan angler adalah organ lampu pada semacam "tali pancing" di
bagian atas moncongnya. Ikan angler jenis lain, misalnya Thaumaticthys
pagidostomus, memiliki organ cahaya di bawah giginya. Ikan angler tidak
memiliki gelembung renang ( karena pada kedalaman itu gelembung renang
atau paru-paru manusia) akan hancur akibat tekanan bawah laut,
sehingga ikan itu menghabiskan seluruh hidupnya di laut dalam &
tidak pernah naik ke permukaan.
Krill adalah crustacea seperti udang
yang dapat ditemui di semua samudera dunia. Mereka dimakan oleh banyak
binatang, termasuk burung, paus, cumi-cumi dan hiu paus. Mereka
biasanya ditemukan pada grup besar, dengan lebih dari 10.000 krill per
meter kubik. Kelebihan dari krill ini yaitu mereka bisa memancarkan
cahaya dari tubuhnya untuk menakuti pemangsanya.
Ada lebih 2.000 spesies kunang-kunang,
yang sebenarnya adalah kumbang bersayap. Mekanisme bercahaya
kunang-kunang biasanya menunjukkan beberapa informasi misalnya masa
hidupnya. Kunang-kunang bersinar bahkan ketika mereka masih berupa
larva kecil. Kedipan kepucatan mereka, cahaya kapur bertindak sebagai
peringatan bagi pemangsa.
Ubur-ubur jengger (Ctenophore) adalah
makhluk lembut yang mirip dengan ubur-ubur dan anemon laut. Mereka
umumnya memakan tanaman mikroskopis dan hewan-hewan laut kecil.
Sebagian menangkap mangsa menggunakan tentakel (organ menyerupai
belalai) yang lengket dan dapat bergerak di air seperti tali alat
memancing. Selain itu, hampir semua ubur-ubur jengger memiliki sel
penghasil cahaya khusus di sepanjang punggung tubuh mereka yang
berlipit.
Spesies cacing baru yang ditemukan di
kedalaman laut memiliki keunikan karena tubuhnya bisa menampakkan
cahaya. Ilmuwan mengatakan, cacing langka itu bisa mengeluarkan "bom
alami" dari pendaran cahaya dalam tubuhnya. Karena kemampuannya yang
unik itu cacing itu mendapatkan nama ilmiah Swima bombiviridis. Karen
Osborn dan timnya dari Scripps Institution of Oceanography di
University of California, San Diego, melaporkan temuan tujuh spesies
cacing baru dalam jurnal ilmiah Sains.